Nona Sarumpaet - Ende Lio Sare Pawe
Ende Berita :
Home » » Nona Sarumpaet

Nona Sarumpaet

Minggu, 28 Juli 2013 20:46 WITA
Parodi Situasi Oleh Maria Matildis Banda

APA hubungan Sail Komodo dan Nona Sarumpaet? Sepertinya tidak ada hubungannya ya? Tetapi, setelah dipikir lebih jauh ternyata ada kaitan erat, khusus bagi orang-orang tertentu yang memiliki kepekaan tertentu pula. 

Gaung Sail Komodo atau disingkat SK yang suam-suam kuku di tanah air, bahkan digulung gaung Kendal yang mendunia. Promosi SK jadi tidak bergairah bagi si Nona, setelah matanya berkali-kali disuguhi berita terseretnya Tri Munarti istrinya Samsu Eko Julianto di kolong sebuah mobil yang dilarikan sangat kencang di Kendal beberapa waktu lalu. 

"Mataku terpejam tetapi aku tidak bisa tidur nyenyak," demikian komentar Nona Mia. "Foto promosi yang telah siap cetak akan kubatalkan." 

 *** 
Padahal Nona Mia sudah tahu bahwa setelah technical meeting dan barbeque dan acara pelepasan dengan tembakan salvo di Selat Darwin, acara selanjutnya berlangsung di bumi Flobamorata. Semua kabupaten di NTT akan bergembira ria bersama Sail Komodo 2013. Pintu buka ada di Kupang dengan sambutan pembukaan Wapres RI, dan pintu tutup ada di Labuan Bajo Manggarai Barat dengan sambutan Presiden RI.

Di Manggarai Barat acara dimulai di dermaga Labuan Bajo, penyambutan peserta Sail Komodo, lomba lari Komodo 10 K, selam massal, turnamen mancing internasional, tour wisata kolosal ke Taman Nasional Komodo, pameran, bakti sosial, operasi bibir sumbing dan katarak, tour wisata kolosal Istana Goa Ular, parade kapal perang dan sailling pass. Puncak acara Sail Komodo 2013 adalah pagelaran budaya, tarian ja'i dan tarian iki mea massal, tarian caci, tarian komodo raksasa kolosal dan tarian putar kiri kanan. Tentu saja acara akan ditutup dengan sambutan Presiden Republik Indonesia, doa bersama, dan terakhir gala dinner bersama Presiden dan rombongan, sekitar pertengahan September 2013. 

*** 
"Aku pilih operasi bibir sumbing," jawab Rara. "Supaya bibirku yang sumbing ini jadi rapih dan kalau ngomong jelas bunyinya dan tidak asal bunyi." "Katarak, supaya mataku yang rabun-rabun jelas ini bisa terangkat selaput kataraknya dan bisa melihat dengan jelas baru bisa bicara jelas." "Wah, hebat juga alasan kalian berdua ya. Tidak asal bunyi dan bisa melihat dengan jelas. Kalau buaya komodo bisa bicara, pasti kalian berdua dapat hadiah." 

"Kami juga mau ikuti sambutan pembukaan di Kupang oleh Wakil Presiden dan sambutan penutup sekitar 14 September di Labuan Bajo oleh Presiden," kata Rara. "Kamu?" tanya Benza kepada Nona Mia. "Kenapa diam saja?" 

Dalam rangka sukseskan Sail Komodo, Nona Mia dipastikan akan foto berpakaian adat versi modern, lagi tertawa cerah di punggung buaya darat. Tangan kiri memeluk leher buaya, tangan kanan melambai untuk memberi kesan hangat, akrab, cantik, simpatik, empatik. Alasan pencitraan ini akan menjadi bagian dari promosi. "Gadis cantik di punggung buaya darat, bagaimana komentarmu?" goda Rara. "Aku masih berduka cita bersama Ratna Sarumpaet," jawab Nona Mia tanpa senyum. 

"Apa hubungannya?" reaksi spontan Jaki Rara. "Kamu mau jadi Nona Sarumpaet ya? Marah dan berduka cita untuk tragedi Kendal pada bulan suci ramadhan?" "Ya. Aku pun sudah pasti ikut kuliah di Ratna Sarumpaet Crisis Centre di Jakarta selama dua bulan penuh. Jadi, otomatis aku tidak mungkin punya waktu untuk Sail Komodo." 
 
*** 
Nona Mia jadi berubah total. Bahkan diberi nama baru menjadi Nona Sarumpaet pun, tidak peduli. Karena menurut Nona Mia, Ratna Sarumpaet benar dan dia pun berpikir untuk bisa seberani Ratna Sarumpaet dalam membela kebenaran. Menurutnya, jauh lebih menjanjikan mendengar apa kata Sarumpaet daripada menjadi model foto promosi Sail Komodo. Bukankah kebenaran tegak di atas kemanusiaan yang adil dan damai." 

"Menurutku siapa yang merasa benar ya benar!" kata Rara. "Kalau aku rasa benar menurutku ya benar dong. Jadi, cross check dulu, belum tentu ada pelanggaran, cari bukti dulu di lapangan." 

"Kebenaran bukan milikmu. Sudah jelas ada kerusakan, ada teror, ada kerusuhan, dan ada seorang ibu yang terseret mobil sampai lebih dari lima puluh meter dan tewas sia-sia tidak tertolong. Masih juga kamu bicara. Seolah-olah kamu ini pemegang kebenaran," demikian Nona Mia tegaskan lagi kata-kata Ratna Sarumpaet. 

"Jadi, kamu tidak jadi direkayasa duduk di atas punggung buaya Komodo, difoto, dan jadi berita internasional, menghiasi media massa di seluruh dunia untuk menarik perhatian wisatawan? Judulnya gadis manis di punggung buaya darat? Keren bukan?" 

"Aku tetap mendukung Sail Komodo meski bukan dengan pencitraan melalui foto-foto rekayasa," kata Nona Mia. "Jadi, bagaimana kalau kamu saja yang jadi gadis manisnya!" 

*** 
"Boleh juga!" Rara dan Jaki tersentak. "Kamu tolong make up sedemikian rupa supaya kami para lelaki ini bisa tampak cantik manis di punggung buaya darat," Rara senang bukan kepalang. "Kami jadi terkenal, citra kami, citra buaya darat jadi begitu manis. Duh, Nona Mia eh Nona Sarumpaet, idemu luar biasa. Terima kasih ya." 

"Ya, aku akan membuatmu berdua menjadi begitu lemah lembut di punggung buaya darat yang ganas," Nona Mia kesal bukan main. "Bagaimana menurutmu Benza?" 

Benza mati kata-kata sejak tahu bahwa Nona Mia marah bukan main. Lebih mati kata lagi mendengar komentar-komentar Jaki dan Rara. Benar-benar mati kata ketika tahu dua gadis manis lemah gemulai Rara dan Jaki demi pencitraan. 

"Maukah engkau pergi bersamaku ke Ratna Sarumpaet Crisis Centre," tanya Nona. "Ya, Nona Sarumpaet," Benza akhirnya bicara. "Kita akan terbang ke Sail Komodo setelah itu. Komodo ada dan perlu dihidupkan sepanjang waktu." "Salam Nona Sarumpaet dan salam juga Sail Komodo." 

* Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Eja Website | Kera Template | Eda Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ende Lio Sare Pawe - Elpas Group
Template Design by Eja Published by Kera Template